TUGAS SOFTSKILL SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI
NAMA : DEWI PURWANINGSIH
NPM : 31111966
KELAS : 3DB11
UNIVERSITAS GUNADARMA
2013
Bab 1.
Mengenal Sistem Informasi Akuntansi
Proses
Bisnis Dan Sistem Informasi Akuntansi
Proses bisnis adalah urutan aktivitas yang dilaksanakan oleh
suatu bisnis untuk memperoleh, menghasilkan, serta menjual barang dan jasa.
Transaksi mengelompokkan kejadian-kejadian terkait yang pada umumnya terjadi
dalam suatu urutan tertentu. Kejadian adalah aktivitas yang terjadi pada suatu
waktu tertentu.
Terdapat 3 siklus transaksi utama :
·
Siklus pemerolehan/pembelian adalah proses
pembelian dan pembayaran untuk barang-barang atau jasa.
·
Siklus konversi adalah proses mengubah sumber
daya yang diperoleh menjadi barang-barang dan jasa.
Sistem Informasi Manajemen adalah sistem yang menangkap data
tentang satu organisasi, menyimpan dan memelihara data, serta menyediakan
informasi yang berguna bagi manajemen. Sistem informasi akuntasi dapat
dipandang sebagai bagian dari sistem informasi manajemen. Pengertian SIA dalam
hal empat dimensi :
1.
Lingkup SIA.
2.
Pemakaian informasi yang disediakan oleh SIA.
3.
Karakteristik peranti lunak akuntansi, dan
4.
Peran akuntan dalam kaitannya dengan SIA.
Lingkup
Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi itu adalah suatu subsistem dan
SIM yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan, juga informasi lain yang
diperoleh dari pengolahan rutin atas transaksi akuntansi. Enterprise Rresource
Planning adalah suatu sistem manajemen bisnis yang mengintegrasikan semua aspek
proses bisnis perusahan. Sebagai hasilnya SIM menjadi suatu sistem informasi
tunggal yang besar.
Penggunaan Sistem Informasi Akuntansi
Membuat Laporan Eksternal
Perusahan menggunakan sistem
informasi akuntansi untuk menghasilkan laporan-laporan khusus untuk memenuhi
kebutuhan informasi dari para investor, kreditor, dinas pajak, badan-badan
pemerintah, dan yang lain. Laporan-laporan ini mencakup laporan keuangan, spt
pajak, dan laporan yang diperlukan oleh badan-badan pemerintah yang mengatur
perusahaan dalam industri perbankan dan utilitas.
Mendukung Aktivitas Rutin
Para manejer memerlukan suatu
sistem informasi akuntansi untuk mengenali aktivitas operasi rutin sepanjang
siklus operasi perusahaan itu.
Mendukung Pengambilan Keputusan
Informasi juga diperlukan untuk
mendukung pengambilan keputusan yang tidak rutin pada semua tingkat dari suatu
organisasi. Permintaan informasi nonstandar memerlukan permintaan informasi
yang fleksibel akan data dalam suatu basis data.
Perencanaan dan Pengendalian
Suatu sistem informasi juga
diperlukan untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian. Informasi mengenai
anggaran dan biaya standar disimpan oleh sistem informasi, dan laporan
dirancang untuk membandingkan angka anggaran dengan jumlah aktual.
Menerapkan Pengendalian Internal.
Pengendalian internal mencakup
kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur, dan sistem informasi yang digunakan
untuk melindungi aset-aset perusahaan dari kerugianatau korupsi, dan untuk
memelihara keakuratan dan keuangan.
Aplikasi Dan Peranti Lunak Akuntansi
Cara lain untuk menggambarkan SIA
adalah dengan menganggap aplikasi akuntansilah yang mengatur informasi.
Aplikasi adalah program komputer yang digunakan untuk memenuhi
keperluan-keperluan tertentu. Interaksi antara sistem informasi akuntansi dan
seoarang pengguna terutama terdiri atas 1. Pencatatan kejadian, 2. Pengentrian
informasi tentang pemasok, pelanggan, karyawan, dan produksi, 3. Pencetakan
dokumen, 4.pencetakan laporan, 5. Pelaksanaan permintaan informasi khusus untuk
suatu maksud. Off-the-shelf adalah peranti lunak komersial yang siap pakai dan
tersedia untuk dijual kepada masyarakat umum.
Peranan Akuntan Dalam Hubungannya Dengan SIA
Cara lain untuk memahami arti dari
sistem informasi akuntansi adalah dengan mempertimbangkan hubungan antara
sistem informasi akuntansi dan pekerjaan
akuntan.
Akuntan sebagai Pengguna
Para akuntan dan manjer keuangan
menggunakan sistem akuntansi untuk semua funsi yang dibahas sebelumnya(menyusun
laporan eksternal, menanggani transaksi rutin, dan lain-lain).
Akuntan sebagai Manajer
Para manajer bertanggung jawab
mengatur karyawan dan sumber daya untuk membantu satu organisasi dalam mencapai
tujuannya. Diorganisasi-organisasi kecil, tanggung jawab dari manajer akuntansi
mencakup tidak hanya mengatur pencatatan dan pelaporan informasi akuntasi,
tetapi juga mengelola sistem informasi secara keseluruhan. Direktur keuangan
dan kontroler adlah anggota-anggota penting dari tim perencanaan strategis
dalam suatu organisasi. Untuk meningkatkan nilai mereka, manajer akuntasi harus
mengetahui bagaimana bisnis dijalankan-tujuan dan proses bisnis perusahaan-
serta bagaiman sistem informasi membantu mencapai tujuan-tujuan tersebut dan
mendukung proses bisnisnya.
Akuntan sebagai Konsultan.
Akuntan yang sudah berpengalaman
dapat menyediakan jasa konsultasi dibanyak bidang, termasuk sistem informasi,
perencanaan keuangan perorangan, akuntansi internasional, akuntansi lingkungan,
dan akuntansi forensik. Pengalaman dapat memberipara profesional akuntansi
suatu manfaat kompetitif dan konsultasi mengenai pemerolehan, desain,
instalasi, dan modifikasi sistem akuntansi.
Akuntansi sebagai Evaluator.
Akuntan menyediakan bermacam jasa
evaluasi yang berfokus atau bergantung pada sistem informasi akuntansi.
Auditor internal. Auditor internal
mengevaluasi berbagai unit didalam suatu organisasi untuk menentukan apakah
unit itu telah mencapai misinya secara efisien dan efektif.
Auditor eksternal. Perusahaan
membayar kantor akuntan publik untuk mengaudit laporan keuangan mereka untuk
memenuhi ketentuan hukum dan untuk menambahkan kredibilitas atas laporan
keuangan mereka.
Peran evaluatif lainnya. Para
akuntan memperluas peran mereka sebagai evaluator dengan menyediakan berbagai
macam jasa asuransi.
Akuntan sebagai Penyedia Jasa Akuntansi dan Perpajakan
Akuntan menggunakan peranti lunak
akuntansi guna menyusun laporan keuangan untuk klien-klien kecil dan peranti
lunak perpajakan guna memberikan jasa perpajakan untuk klien-klien mereka.
Bab 2. PROSES BISNIS DAN DATA SIA
Sistem akuntansi bersifat kompleks,
dan banyak keahlian diperlukan untuk mengevaluasi SIA. Akuntan perlu untuk
meninjau ulang dokumentasi, melakukan wawancara, dan mengamati
transaksi-transaksi untuk memahami sistem akuntansi klien. Mereka juga perlu
untuk (1) mengetahui informasi apa yang harus dicari, (2) mengetahui di mana
mereka bisa mendapatkan informasi, (3) mengembangkan rencana untuk memperoleh
informasi, dan (4) menyusun informasi dengan cara yang penuh arti.
Proses Dan Kejadian Bisnis
Proses bisnis merupakan aktivitas
yang dilakukan oleh suatu bisnis untuk memperoleh, menghasilkan, serta menjual
barang dan jasa. Siklus transaksi mengelompokkan kejadian terkait yang pada
umumnya terjadi dalam suatu urutan tertentu. Kejadian adalah berbagai hal yang
terjadi pada suatu saat tertentu.
Proses bisnis dapat disusun menjadi
tiga siklus transaksi utama :
-
Siklus pemerolehan/pembelian mengacu pada proses
pembelian barang dan jasa.
-
Siklus konversi mengacu pada proses mengubah
sumber daya yang diperoleh menjadi barang-barang dan jasa.
-
Siklus pendapatan mengacu pada proses
menyediakan barang dan jasa untuk para pelanggan.
Siklus Pendapatan
1. Merespon
permintaan informasi dari pelanggan.
2. Membuat
perjanjian dengan para pelanggan untuk menyediakan barang dan jasa di masa
mendatang.
3. Menyediakan
jasa atau mengirim barang ke pelanggan.
4. Menagih
pelanggan.
5. Melakukan
penagihan uang.
6. Menyetorkan
uang kas ke bank.
7. Menyusun
laporan.
Siklus Pemerolehan
Siklus
pemerolehan dari organisasi dengan jenis yang berbeda pada dasarnya bersifat
sama karena kebanyakan mencakup di dalamnya sebagai atau semua operasi berikut
ini :
1. Mendiskusikan
dengan para pemasok.
2. Memproses
permintaan.
3. Membuat
perjanjian dengan pemasok untuk membeli barang atau jasa di masa mendatang.
4. Menerima
barang atau jasa dari pemasok.
5. Mengakui
klaim atas barang dan jasa yang diterima.
6. Memilih
faktur-faktur yang akan dibayar.
7. Menulis
cek.
Pengidentifikasian Kejadian Dalam
Proses Bisnis
Akuntansi pada
dasarnya adalah suatu sistem informasi, dan sangat penting bagi para akuntan
untuk mengetahui bagaimana sistem informasi beroperasi.
Pedoman Mengakui Kejadian
Pedoman 1 :
Kenali kejadian pertama dalam suatu proses ketika seseorang atau suatu
departemen dalam sebuah organisasi menjadi bertanggung jawab terhadap suatu
aktivitas.
Pedoman 2 :
Abaikan aktivitas yang tidak memerlukan keikutsertaan agen internal.
Pedoman 3 :
Kenali suatu kejadian baru ketika tanggung jawab dipindahkan dari satu agen
internal ke agen internal lainnya.
Pedoman 4 :
Kenali kejadian baru ketika suatu proses sudah disela/diinterupsi dan
dilanjutkan kemudian oleh agen internal yang sama. Setelah interupsi, seseorang
diluar organisasi atau proses itu mungkin memulai proses tersebut. Sebagai
alternatif, proses itu dapat dilanjutkan pada suatu waktu yang sudah
dijadwalkan.
Pedoman 5 :
Gunaka satu nama kejadian dan uraian yang mencerminkan sifat umum dari kejadian
itu.
Pengorganisasian Data Dalam SIA
Data SIA
berhubungan erat dengan kejadian. SIA merekam data tentang berbagai kejadia
yang dibahas di bagian sebelumnya, termasuk perjanjian dengan para pelanggan
(para pemasok), barang atau jasa yang disediakan kepada pelanggan (yang
diterima dari para pemasok), jumlah terutang dari para pelanggan (kepada para
pemasok), dan pembayaran oleh para pelanggan (kepada para pemasok).
Sistem Manual untuk Siklus Pendapatan
dan Buku Besar
Kejadian yang
memengaruhi buku besar. Pengorganisasian data dengan menggunakan dokumen
sumber, jurnal, dan buku besar. Meskipun dokumen sumber sudah memiliki
informasi yang detail mengenai setiap kejadian, data harus diorganisasi dan
disimpan dengan cara lain untuk menyediakan informasi yang bermanfaat.
Sistem manual
mengatasi masalah ini dengan menggunakan buku besar pembantu untuk
mengorganisasi informasi mengenai berbagai entitas (misalnya, pelanggan,
pemasok, atau produk).
Jenis-jenis File dan Data
Dua jenis
penting dari file data adalah file induk dan file transaksi. Seorang akuntan,
baik dalam peran sebagai perancang atau penilai, perlu mengetahui informasi apa
yang disimpan dan bagaimana pengorganisasiannya. Para akunta yang mengambil
bagian di dalam proses perancang perlu memahami jenis-jenis file ini karena
perubahan yang dibuat pada sistem akuntansi diterapkan melalui perubahan
perantilunak dan perubahan rancangan file data.
File induk
Ciri-ciri file
induk :
·
File induk menyimpan data yang relatif permanen
mengenai agen-agen eksternal, agen-agen internal, atau barang dan jasa.
·
File induk tidak menyediakan perincian mengenai
transaksi-transaksi individual.
·
Data yang disimpan dapat memiliki karakteristik
sebagai data acuan maupun data ringkasan.
-
Data acuan adalah data dekskriptif yang relatif
permanen dan tidak dipengaruhi oleh transaksi.
-
Data ringkasan diubah ketika kejadian, seperti
pesanan dan pengiriman, terjadi. Kuantitas persediaan ditangan adalah suatu
contoh.
SIA biasanya berisi file induk
mengenai tiga jenis entitas : barang dan jasa, agen-agen eksternal, dan
agen-agen internal.
·
Barang/jasa – barang dan jasa diperoleh, dibuat
atau dijual selama kejadian dalam siklus pemerolehan dan pendapatan organisasi.
·
Agen eksternal – agen eksternal adalah
orang-orang atau unit organisasi yang berada diluar perusahaan.
·
Agen internal- agen internal adalah orang-orang
atau unit organisai yang bertanggung jawab atas berbagai kejadian di dalam
suatu proses bisnis.
File Transaksi
Jenis file data yang juga penting
adalah file transaksi. File transaksi memiliki ciri sebagai berikut :
·
File transaksi menyimpan data tentang kejadian.
·
File transaksi biasanya mencakup suatu field
untuk tanggal transaksi.
·
File transaksi biasanya mencakup informasi
kuantitas dan harga.
·
Ingat bahwa kejadian berlangsung dalam suatu
urutan tertentu didalam siklus pendapatan dan pemerolehan.
Hubungan Antara File Transaksi dan File Induk
Manfaat Pemisahan Informasi ke dalam Record Induk dan
Transaksi
Meskipun pengorganisasian data itu
terlihat kompleks, pada kenyataannya efisien ketika ada banyak pesanan yang
harus dicatat.
Kejadian dan Aktivitas
Memahami kejadian merupakan langkah
awal yang penting dalam memahami suatu proses bisnis.
Pencatatan
Pencatatan mengacu pada penyiapan
dokumen sumber dan/atau penyimpanan data kejadian dalam file transaksi.
Pembaruan
Istilah pembaruan mengacu pada
tindakan mengubah data ikhtisar disuatu file induk untuk mencerminkan pengaruh
dari kejadian.
Pemeliharaan File
Aktivitas pemeliharaan file
menangkap dan mengorganisasi data acuan tentang file induk.
Bab 3. MENDOKUMENTASIKAN SISTEM AKUNTANSI
Diagram Aktivitas UML
Ada beberapa teknik untuk
mendokumentasikan dokumen bisnis. Salah satu teknik tersebut yaitu unified
modeling language (UML), suatu bahasa yang digunakan untuk menentukan,
memvisualisasikan, membangun, dan mendokumentasikan suatu sistem informasi
Overview Activity Diagram dan Diagram Detailed Activity
·
Overview diagram menyajikan suatu pandangan
tingkat tinggi dari proses bisnis dengan mendokumentasikan kejadian-kejadian
penting, urutan kejadian-kejadian ini, dan aliran informasi antar kejadian.
·
Detailed diagram sama dengan peta dari sebuah
kota.
UML bersifat fleksibel dan
memungkinkan diagram aktivitas untuk dibuat pada tingkat detail yang berbeda.
UML adalah satu dari banyak pendekatan yang dapat digunakan untuk membuat model
SIA. Dua teknik yang umum adalah data flow diagram (DFD) dan bagan arus sistem.
Membuat Detailed Activity Diagram
Simbol yang digunakan dalam
detailed activity diagram dan overview activity diagram adalah sama. Perbedaan
utama adalah bahwa segi empat panjang pada detailed activity diagram menunjukan
aktivitas, bukan kejadian.
Bab 4. MENGIDENTIFIKASI RISIKO DAN PENGENDALIAN DALAM PROSES
BISNIS
Pengendalian Internal Dan Peran Akuntan
Pengendalian internal adalah suatu proses yang dipengaruhi
oleh dewan direksi entitas, manajemen, dan personel lainnya, yang dirancang
untuk memberikan kepastian yang beralasan terkait dengan pencapaian sasaran.
Kategori sebagai berikut: efektivitas dan efisiensi operasi; keandalan
pelaporan keuangan; dan ketaatan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
Pemahaman yang baik mengenai pengadilan internal penting
bagi akuntansi yang berperan sebagai manajer, pengguna, perancang, dan
evaluator sistem akuntansi.
Kerangka
Kerja Dalam Mempelajari Pengendalian Internal; Komponen Dan Sasaran Pengendaian
Internal
Komponen Pengendalian Internal pada laporan COSO
1.
Lingkungan pengendalian
2.
Penentuan risiko
3.
Aktivitas pengendalian
4.
Informasi dan akuntansi
5. Pengawasan
Sasaran
Pengendalian Internal
Pemangku kepentingan yang berbeda (pemegang
saham,manajer,pelanggan dan karyawan) mungkin memiliki tujuan yang
berbeda-beda. Pemegang saham utamanya mungkin berhubungan dengan pangsa pasar,
penjualan, dan kepuasan pelanggan. Sasaran pengendalian internal yang
disebutkan di laporan COSO mencakup berikut ini :
-
Efektivitas dan efisiensi operasi
-
Keandalan pelaporan keuangan
Sasaran Pelaksanaan. Pada siklus pendapatan, pelaksanaan
mengacu pada penyerahan barang atau jasa serta penerimaan dan penanganan kas.
Sasaran Sistem Informasi. Sasaran sistem informasi
memfokuskan kepada pencatatn, pembaruan, dan pelaporan informasi akuntansi.
Sasaran Perlindungan Aset. Fokus utama kita adalah pada
sasaran pelaksanaan dan sistem informasi.
Sasaran kinerja. Sasaran kinerja memfokuskan pada pencapaian
kinerja yang memuaskan dari organisasi, orang, departemen, barang, atau jasa.
Penentuan
Risiko Pelaksanaan : Siklus Pendapatan
Risiko pelaksanaan mencakup risiko tidak tepatnya
pelaksanaan transaksi. Mengembangkan pengendaian untuk mengurangi risiko.
Menerapkan pengendalian. Setelah menentukan penyebab
potensial terjadinya risiko, pengendalian internal yang tepat harus diterapkan.
Penelitian Risiko
Sistem Informasi
Memfokuskan pada risiko sistem informasi atau risiko
kesalahan pada sistem informasi perusahaan melalui pencatatan, pembaruan, atau
pelaporan data yang tidak tepat.
Pencatatan
Risiko
Pencatatan risiko adalah menyatakan risiko yang tidak
tangkap informasi kejadian secara akurat dalam sistem informasi organisasi.
Kesalahan dalam pencatatan dapat menyebabkan kerugian yang sangat besar.
Memperbarui
Risiko
Pembaruan risiko adalah risiko bahwa field ringkasan dalam
catatan induk tidak diperbaharui dengan tepat. Memperbaharui kesalahan bisa
jadi sangat mahal.
Risiko
Pengendalian
Setelah risiko kerugian atau kesalahan yang signifikan telah
diidentifikasi evaluator harus memerhatikan cara-cara untuk mengendalikan
risiko.
Pengendalian
Arus Kerja
1.
Pemisahan tugas
Pemisahan tugas antar agen internal
merupakan konsep ini dalam medesain aktivitas pengendalian internal.
2.
Penggunaan Informasi Manajemen Kejadian
Sebelumnya untuk Mengendalikan Aktivitas
Informasi mengenai kejadian sebelumnya
dapat berasal dari dokumen atau record komputer.
3.
Urutan Kejadian yang Diharuskan
Dibanyak kasus organisasi memiliki
kebijakan yang mengharuskan suatu proses untuk mengikuti urutan tertentu.
4.
Menindaklanjuti Kejadian
Organisasi harus memiliki cara otomatis
atau manual untuk menelaah transaksi yang belum disimpulkan.
5.
Dokumen Bernomer Urut
Memberi nomer urut pada dokumen memberikan
peluang untuk mengendalikan kejadian.
6.
Pencatatan Agen Internal yang Bertanggung Jawab
atas Kejadian dalam Suatu Proses
Agen internal ditunjuk sebagai penanggung
jawab sebagian besar kejadian.
7.
Pembatasaan Akses ke Aset dan Informasi
Cara penting untuk memproteksi aset,
seperti kas, persediaan, peralatan, dan data adalah membatasi akses hanya untuk
karyawan yang memerlukannya untuk mengerjakan tugas yang diberikan.
8.
Rekonsiliasi Catatan dengan Bukti Fisik Aset
Aktivitas rekonsiliasi digunakan oleh
organisasi untuk memastikan bahwa kejadian dan data file induk yang tercatat
sesuai dengan aset yang sebenernya.
Penelaahan kinerja
Penelaahan Kinerja mengukur kinerja dengan membandingkan
data aktual dengan anggaran, proyeks, atau data periode lalu. Record induk dan
penelaahan kinerja. Penelaahan kinerja dan aktivitas pemeliharaan file saling
berkaitan dalam dua cara. Pertama, angka-angka standar dan anggaran (data
acuan)biasanya dicatatselama aktivitas pemeliharaan file di record induk.
Kedua, data ringkasaan yang disimpan di record untuk sering kali digunakan
untuk menerapkan tindakan perbaikan.