Menuju Pertumbuhan
Berkesinambungan dan Inklusif: Tantangan di tengah Gejolak Global
(Pertemuan Tahunan Perbankan, 23 November 2012)
Gubernur Bank
Indonesia, Dr. Darmin Nasution menyampaikan pidatonya pada pertemuan
tahunan perbankan 23 November 2012, yang dihadiri oleh kalangan pimpinan
DPR, para menteri bidang ekonomi, seluruh pimpinan perbankan,
kalangan dunia usaha, dan sejumlah pimpinan lembaga internasional.
Dalam pidatonya, Dr.
Darmin Nasution menekankan, di tengah prospek perekonomian global yang masih
penuh ketidakpastian, tantangan besar saat ini adalah bagaimana menjaga
kesinambungan pertumbuhan ekonomi ke depan.
Menurut Dr. Darmin
Nasution, sesungguhnya perekonomian Indonesia memiliki modal dasar untuk
terus tumbuh berkesinambungan, karena perekonomian Indonesia semakin teruji
stabil, ditopang basis kelas menengah yang tengah tumbuh, serta
ketersediaan ‘policy space’ yang
cukup memadai untuk meredam risiko global. Bahkan, apabila Indonesia
mampu menjawab beberapa kendala struktural-mikro, terutama ketersediaan
infrastruktur dasar, diyakini Indonesia akan mampu tumbuh pada lintasan
yang lebih tinggi lagi.
Namun, dikatakannya,
dalam mengupayakan perekonomian yang tumbuh berkesinambungan tersebut,
tidak dapat dilupakan pemerataan akses pada kesempatan bagi seluruh lapisan
masyarakat. Ada alasan ekonomi yang obyektif rasional, bahwa strong growth is not
necessarily inclusive. But, inclusive growth is a more sustained and
optimal growth’.
Fakta menunjukkan,
bahwa Indonesia dengan jumlah penduduknya yang demikian besar, lebih dari
setengahnya ternyata belum terjamah akses keuangan formal. Oleh karena itu,
dalam konteks pertumbuhan inklusif inilah ke depan Bank Indonesia melihat
pentingnya upaya-upaya di bidang perbankan untuk mempercepat ‘program
keuangan inklusif’.
|
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking